Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah Pondok Pesantren Sintang di Kalimantan Barat. Keindahan Pondok Pesantren Sintang memang tak bisa diragukan lagi, karena selain menjadi tempat berkembangnya pendidikan agama, juga menjadi tempat berkembangnya budaya yang kental.
Menurut KH. Amin Mufti, seorang ulama yang merupakan salah satu tokoh pendiri Pondok Pesantren Sintang, keindahan pondok pesantren tidak hanya terletak pada bangunannya yang megah, tetapi juga pada nilai-nilai keagamaan dan budaya yang diajarkan di dalamnya. “Pondok Pesantren Sintang bukan hanya tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat untuk memperkokoh identitas budaya kita sebagai bangsa Indonesia,” ungkap KH. Amin Mufti.
Keindahan Pondok Pesantren Sintang juga tercermin dari fasilitas yang disediakan, mulai dari masjid megah hingga kelas-kelas yang dilengkapi dengan perpustakaan dan laboratorium komputer. Menurut Ustadzah Nurul Hidayah, seorang guru di Pondok Pesantren Sintang, fasilitas yang memadai ini memungkinkan para santri untuk belajar dengan baik dan berkembang secara holistik.
Selain itu, keindahan Pondok Pesantren Sintang juga terlihat dari keragaman kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan, mulai dari seni tari tradisional hingga kajian keilmuan. Menurut Dr. Hidayat Nur Wahid, seorang pakar pendidikan agama, kegiatan ekstrakurikuler ini penting untuk melengkapi pendidikan formal yang diterima para santri. “Melalui kegiatan ekstrakurikuler, para santri dapat mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal,” tambah Dr. Hidayat Nur Wahid.
Dengan segala keindahannya, Pondok Pesantren Sintang menjadi tempat yang ideal untuk berkembangnya pendidikan agama dan budaya. Melalui pendidikan yang holistik dan berbasis nilai-nilai keagamaan, Pondok Pesantren Sintang turut berperan dalam membangun karakter generasi muda yang berkualitas. Seperti kata KH. Amin Mufti, “Pondok Pesantren Sintang bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat menjadi insan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.”