Menjadi penghafal Al-Qur’an memang bukan perkara yang mudah. Tantangan yang harus dihadapi sangatlah besar, namun manfaatnya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Menjadi penghafal Al-Qur’an tidak hanya membutuhkan ketekunan dan kesabaran, tetapi juga keikhlasan dalam menjalani prosesnya.
Menurut Ustaz Abdullah Haidir, seorang pengajar hafalan Al-Qur’an, “Tantangan terbesar dalam menjadi penghafal Al-Qur’an adalah konsistensi dan ketekunan. Banyak orang yang cepat merasa jenuh dan menyerah di tengah jalan. Namun, bagi yang mampu melewati semua itu, manfaatnya sungguh luar biasa.”
Manfaat menjadi penghafal Al-Qur’an tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan bersama malaikat mulia dan yang pandai membaca dan suka dibacakan, akan bersama malaikat yang taat.” (HR. Bukhari).
Menjadi penghafal Al-Qur’an juga memberikan keberkahan dalam segala hal. Ustazah Aisyah, seorang mahasiswa penghafal Al-Qur’an, mengatakan, “Saya merasakan adanya keberkahan dalam waktu saya setelah mulai menghafal Al-Qur’an. Semua pekerjaan saya menjadi lancar dan terasa ringan.”
Namun, untuk meraih manfaat tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan besar harus dihadapi. Ustadz Abdullah Haidir menambahkan, “Proses hafalan Al-Qur’an bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan doa yang tulus agar bisa melewati setiap tantangan yang ada.”
Dengan mengetahui tantangan dan manfaat menjadi penghafal Al-Qur’an, semoga kita semua semakin termotivasi untuk menghafal dan memahami kandungan suci Al-Qur’an. Karena, seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW, “Sebaik-baik di antara kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”